Muhammad Rasulullah

Monday, April 18, 2011

Renungan

Cuba anda translit berpandukan kehidupan anda atau pengalaman yang anda lalui sebagai pendakwah atau sesuatu yang sama dengannya
SUATU HARI CUACA CERAH
MENDAMBAKAN HARMONI,
DAUN HIJAU TAMPAKNYA,
BERBISA KU SENTUH,
PEPOHON RENDANG, RENDAH RUPANYA,

KU AMATI LAGI,
TIADAKU FAHAM LANGIT BIRU GEMBIRA
BILA HUJAN MEMBASAHI BUMI,
TETAPI AWAN YANG DISALAHKAN,
BILA BANJIR MELANDA,

KINI KU FAHAM,
TANAH LIAT NAN CANTIK,
TIDAK SEDAP RASANYA,

PERNAH,
KU LALUI SUNGAI YANG DALAM
TAPI CANTIK DASARNYA,

KU CUBA HENTIKAN ARUS MELINTANG AIR ITU,
AGAR IA SENANG DIAMATI.

Friday, April 8, 2011

The creator

When I look out to sea,
The waves look pretty.
When I look to the sky,
The clouds look like a smile to me.and I think for a moment ...

Whom created all this,

Of course there is a great power of this creation,
I believe the creator of this creation is God.

There is no god but Allah,
Because God that  send down the Gospel, the Psalms, the Torah and the Koran has admit himself is Allah.

Think, who has created you.
whether a lifeless statue,
or a man who also invented.

Thursday, March 3, 2011

Sajadah Cinta

 

Sejadah Cinta

Saat jiwaku resah,
Hatiku longlai,
Imanku lemah menghadapi ujianMu,
Aku menghamparkan sejadah cinta pada waktu yang hening,
Melafazkan bait-bait suci,
Mengalir air mata duka,
Bergetar jantungku menyebut namaMu,
Sehinggalah di akhir salam,
Sujudku penuh harap,
Air mata mengalir deras,
Sederas harapan dan pergantunganku,
Pada selaut cinta,
Rahmat dan kasih sayangMu,
Betapa aku mengharapkan ujianMu itu terhapus di saat sujud itu juga,
Disaat tanganku menadah padaMu,
Tapi ternyata ujian itu masih melingkari hidupku,
Aku menangis lagi,
Memohon padaMu dengan tubuh menggeletar,
Suara yang rendah seakan nyaring,
Tangis yang semahu-mahunya,
Aku persembahkan kepadaMu,
Penuh menagih simpati dan belas kasihanMu,
Lantas suara hidayahMu mengingatkan aku,
Agar jangan berputus asa dalam mengharapkan rahmatMu,
Maka diatas sejadah cinta ini,
Aku belajar menemuiMu selalu,
Dan menjadi hamba yang taat kepadaMu,
Kerana di situ aku tahu betapa engkau benar-benar merindui rintihanku...

Karya: Ummu Qasiminajah

Thursday, December 31, 2009

Adab - Adab Pergaulan.


Dipetik daripada Kitab Mau'izatul Mu'minin, karya Imam Al-Ghazali




Jika kamu ingin berbual secara baik dan sopan, maka ikutilah petunjuk-petunjuk ini :



Hadapilah kawanmu atau musuhmu itu dengan wajah yang menunjukkan kegembiraan dan kerelaan serta penuh kesopanan dan ketenangan. Jangan sekali-kali kamu menampakkan sikap angkuh, sombong dan berasa tinggi diri. Rendahkanlah dirimu tapi bukan kerana perasaan kurang harga diri. Dalam segala hal, letakkan menurut ukuran yang pertengahan, sebab sesuatu yang berlebihan dari segala macam perkara itu pasti tidak baik dan tercela.



Jangan gemar melihat di kedua sampingmu, kanan atau kiri. Jangan pula banyak menoleh ke mana-mana. Jangan pula terlampau tajam memandang orang lain. Jikalau engkau duduk, maka janganlah seolah-olah sebagaimana orang yang tidak tenang duduknya dan seperti orang yang hendak melompat-lompat sahaja.



Usahakanlah supaya dudukmu itu sentiasa tampak tenang, kata-katamu selalu teratur dan tertib. Dengarlah hati-hati percakapan orang yang ada di mukamu, tanpa menunjukkan kehairanan yang amat sangat. Jangan pula engkau biasa meminta orang lain mengulangi perbicaraannya. Jikalau ada hal-hal yang mentertawakan, maka diamlah secepat mungkin.



Janganlah dalam bercakap-cakap itu engkau membanggakan dirimu sendiri, anak-anakmu, rambutmu, karangan-karanganmu atau apa sahaja yang engkau anggap suatu keistimewaan dalam dirimu atau keluargamu.



Jikalau engkau berdebat, pegang teguhlah kesopanan. Janganlah engkau dianggap manusia yang bodoh dan tolol oleh orang lain, terutama oleh lawanmu. Jauhkanlah sikap tergesa-gesa, fikirkanlah masak-masak hujah atau bantahanmu. Jangan sesekali berisyarat dengan menggunakan tangan dan jangan pula suka menoleh ke belakang. Jikalau engkau sedang marah, diamlah dulu dan setelah reda kemarahanmu, ucapkanlah isi hatimu dengan baik.

Wallahua'lam